|
30/07/2000 |
|
|
|
SEBUAH komunitas bernama Sant� Egidio di perkenalkan di Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran Jakarta, Sabtu (27/7)Seperti dijelakan Maria Felicia pelopor di Indonesia komunitas ini mendasarkan pada Injil, doa, dan persahabatan. Dan,dalam pelayanannya, semangat komunitas ini tidak mencari perbedaan atau persamaan. Komunitas ini percaya bahwa persahabatan akan menghancurkan tembok-tembok pemisah Maka, untuk menjadi anggota tidak diperlukan syarat-syarat. Komunitas Sant� Egidio adalah kelompok kaum awam yang dibentuk di Roma, pada 1968. Dipelopori lima anak usia belasan tahun, komunitas ini memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin di Roma, khususnya kelompok Gypsi yang hidup di mobil. Sejak 1973 komunitas ini merarnbah keluar Roma,bahkan ke luar negeri.Saat ini sudah tersebar di 30 negara. Bentuk pelayanannya pun semakin banyak; anak jalanan, jompo, penderita HIV-AIDS, yatim piatu, tergantung kebutuhan pelayanan komunitas setempat. Di Indonesia, pertama kali dikenal di Padang sepuluh tahun lalu. Kemudian menyebar ke Pekan Baru (1993), Jakarta (1996), dan Bogor (2000). Komunitas-komunitas di Indonesia ini memberikan pelayanan dalam bentuk kelompok belajar bermain.Intinya,ingin membagikan perhatian, cinta dan juga membantu belajar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ditegaskan Prisca Nuriati. Penanggungjawab Komunitas Jakarta,pelayanan ini tidak hanya untuk yang Katolik.
|