change language
te itt vagy: home - sajtószemle newsletterlink

Support the Community

  
Január 5 2013

Uskup Agung Datang ke Acara Makan Siang

 
nyomtatható verzió

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menyempatkan diri datang ke acara Makan Siang Natal di halaman Gereja Hati Kudus, Kramat Raya, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Sekitar 1.200 warga kurang mampu datang ke acara makan siang tersebut.

Acara itu diadakan Komunitas katolik SantEgidio di Jakarta, bersama Komu nitas-komunitas Kategorial Keuskupan Agung Jakarta, dan Badan Pelayanan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik Keuskupan Agung Jakarta (BPK PKK KAJ).  

Acara ini, adalah juga bagian dari spiritualitas komunitas. Memberi perhatian bagi bagi saudara -saudara yang berkekurangan, yang miskin, dan yang terlupakan. "Inspirasinya bukan hanya humanisme tapi juga iman," kata Suharyo.  

Bagi orang Kristiani yang adalah murid-murid Yesus, inspirasi iman akan datang dengan sendirinya untuk mendorong orang berbela rasa.  

"Ini salah satu wujud mereka berbela rasa yang itu lah panggilan umat Kristiani. Hendaklah kamu berbela rasa seperti Bapamu berbela rasa. Ya ini wujudnya. Berbela rasa tidak pandang agama. Tidak ada nasi katolik, dan juga tidak ada nasi muslim. Yang ada, itu adalah kebutuhan manusia," kata Uskup Suharyo. 

"Saya kira tujuan teman-teman mengadakan acara ini, ialah untuk mengangkat martabat mereka sebagai manusia citra Allah. Silakan membayangkan. Mereka, di sini, duduk di meja yang dirancang bagus. Di rumah, pasti mereka tidak mendapatkan itu. Mereka dilayani oleh relawan-relawan. Padahal, mereka sehari-harinya mengais sampah," katanya.

Apa yang dialami mereka yang bersantap siang ini, lanjut Uskup Suharyo, adalah satu pengalaman istimewa. "Ketika sudara kita yang istilahnya lemah, miskin, tersingkir dijunjung martabatnya sebagai sesama citra Allah. Ini jauh lebih penting dari makanannya sendiri (yang dihidangkan di acara ini)," ujar Uskup Suharyo.  

Menyapa sesama yang terpinggirkan, dan terlupakan,  penting. Uskup Suharyo, dalam kesempatan itu menyempatkan untuk menyapa sejumlah warga.