change language
あなたがされている: ホーム - 報道 newsletterlink

Support the Community

  
2010 12月 26

SOLIDARITAS

Indahnya Pelangi di Hari Natal

 
印刷用バージョン

Aula Panti Asuhan Vincentius Putra, Sabtu (25/12) siang itu, sangat ramai. Sekitar 700 kursi yang diatur mengelilingi puluhan meja makan panjang penuh terisi. Selebihnya, sekitar 200 orang, berdiri. Di bagian depan ada panggung, pohon natal, dan spanduk bertuliskan ”Makan Siang Natal 2010”.

Puluhan anak dari Panti Asuhan Muslimin, Kramat Raya, duduk bersama dengan anak-anak dari Panti Asuhan Vincentius Putra dan Panti Asuhan Mekar Sari dari Bumi Serpong Damai. Ada pula warga dari Sunter, Tarakan, Harmoni, dan sejumlah wilayah lain. Pemulung, gelandangan, hingga kalangan menengah atas, termasuk Duta Besar Vatikan Girelli Leopoldo, Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, dan Consoler Duta Besar Italia Diodati Luigi, bersatu dalam perjamuan yang sama. Semua menyantap hidangan yang sama.

Perbedaan ada, tetapi disatukan dalam kebersamaan dan kekeluargaan. Tak ada rasa kikuk atau malu, semua undangan yang hadir tampak begitu akrab, penuh sapa, dan penuh tawa dalam Makan Siang Natal yang digelar komunitas Sant’ Egidio ini.

Panitia hilir mudik membawa berbagai hidangan, menambah setiap kali ada wadah makanan yang berkurang isinya. Belum lagi acara makan selesai, sebagian panitia sibuk mengatur bingkisan. Setiap orang membawa pulang bingkisan hadiah dalam tas kertas berwarna pink dan juga dus berisi makanan dan kue-kue. ”Senang, kenyang. Makanannya enak-enak, mana dapat hadiah lagi. kakak-kakak yang di dalam juga ramah-ramah,” kata Laras (13) dari Panti Asuhan Muslimin.

Kegembiraan sama tampak pada Suminah (34), warga Sunter yang datang bersama dua anaknya, Amel (8) dan Ariko (13). Sama dengan kegembiraan yang dirasakan Rumiati (41), pemulung yang tinggal di kawasan Tarakan II. ”Boro-boro makan di meja makan, untuk makan aja kadang susah. Makanya senang diundang ke sini,” kata Suminah.

Ketua Panitia Makan Siang Natal, Respatih Teguh Budiono, mengatakan, kekeluargaan sudah dibangun bukan hanya pada momen Natal ini, melainkan lewat interaksi yang telah lama terjalin. Keakraban yang tampak pada Makan Siang Natal ini berawal dari Sekolah Damai di Sunter yang dimulai sejak 1996. Sekolah Damai berupaya memberikan pelajaran tambahan bagi anak-anak yang tidak mampu.

”Kami ingin mereka semua melihat perbedaan bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan, melainkan menjadi keindahan dengan saling menerima. Kami bahkan membangun hubungan lebih personal sebagai sebuah keluarga,” kata Teguh.

Di aula ini, perbedaan jelas bukan sesuatu yang baru dan sama sekali bukan masalah. Perbedaan justru seperti pelangi, satu garis lengkung dengan beragam warna yang tampak indah.


Saling membahagiakan juga bisa dilakukan setiap pribadi, seperti Kristo Pras (10) yang memilih merayakan Natal dengan mengunjungi Panti Asuhan Abhimata. Ia datang bersama kedua orangtuanya, Indah dan Yusuf. ”Pengen lihat adik, sambil gendong-gendong mereka, terus ngajak mereka bermain,” ujar Kristo, Jumat (25/12) siang.

Begitu sampai di panti, Kristo segera menghampiri ruang anak balita (bawah lima tahun). Di sana, sebagian besar bayi masih tidur. Tinggal si kecil Rosa (10 bulan) yang terbangun. Suster pun segera membawa Rosa untuk bermain dengan Kristo.

Indah menuturkan, ia memang kerap membawa anaknya mengunjungi panti asuhan. ”Dia suka ke sini, jadi dapat teman main meski masih kecil-kecil,” ujarnya.





 ALSO READ
• ニュース
2017 10月 9
ローマ, イタリア

Dialogue among religions and commitment to refugees in the talks with the Foreign Minister of Indonesia at Sant'Egidio

IT | EN | NL | ID
2016 4月 28
ローマ, イタリア

The chairman of the Indonesian parliament visits the Community of Sant'Egidio

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
2016 1月 14
インドネシア

Bombings in Jakarta: let us not leave Indonesia alone, as it is a decisive country for coexistence and pluralism

IT | EN | ES | FR | PT | CA
2015 11月 25
インドネシア

Visit of Andrea Riccardi in Indonesia - Photogallery

EN | ES | DE | FR | PT | CA | NL | RU | ID | SQ | UK
2015 11月 9
インドネシア

A delegation of Sant'Egidio meets the Italian President Sergio Mattarella in Jakarta on a visit to Indonesia

IT | EN | ES | DE | FR | PT
2015 7月 7
インドネシア

In Jakarta Sant'Egidio makes a Ramadhan feast for more than 500 poor muslim children and families

IT | EN | ES | DE | FR | PT
すべてのニュース
• RELEASE
2017 11月 11
Avvenire

Cristiani e islamici uniti per la pace

2017 7月 31
Avvenire

Sant'Egidio in Indonesia: tra Islam e povertà, la sfida della testimonianza

2017 7月 29
Radio Vaticana

Indonesia, Giornata della gioventù asiatica: no all'estremismo

2017 7月 5
UCAnews

Indonesian Catholics help poor muslims celebrate Eid

2017 5月 26
Vatican Insider

Indonesia, il terrorismo sfida la convivenza religiosa

2016 7月 27
Vatican Insider

Indonesia, Sant’Egidio e società civile contro le nuove esecuzioni capitali annunciate ieri dallo Stato

すべてのプレスリリース
• NO死刑ません
2015 3月 12

Indonesia: imminente l'esecuzione per 10 stranieri condannati a morte.

2015 3月 9
AFP

Peine de mort en Indonésie: la justice va étudier un appel des deux trafiquants australiens

2015 2月 28
Reuters

Australian PM strikes conciliatory note over Indonesia executions

2015 2月 21
AGI

Brasile: scontro su esecuzioni, respinto ambasciatore Indonesia

2015 2月 21
Reuters

Indonesia recalls envoy to Brazil amid row over execution

2015 2月 20
Reuters

Australia ratchets up pressure on Indonesia over executions

2015 1月 18
La Repubblica on line

Indonesia, eseguita condanna a morte per sei trafficanti di droga: 5 sono stranieri

2015 1月 10
インドネシア

L’Arcivescovo indonesiano di Jakarta contro la Pena di Morte

2014 12月 12

A Jakarta cinque condannati a morte rischiano l'esecuzione nel mese di dicembre 2014

なし死刑に行く
• DOCUMENTS

Tanni Taher: the commitment of Sant'Egidio against the death penalty in Indonesia

Marco Impagliazzo

L'intervento del prof. Marco Impagliazzo

Comunità di Sant'Egidio

La Muhammadiyah

すべての文書

PHOTOS

121 訪問

144 訪問

100 訪問

119 訪問

153 訪問
すべての関連メディア