Tradisi yang umumnya dilakukan saat bulan Ramadhan adalah berbuka puasa bersama keluarga. Namun saat yang bermakna ini merupakan satu kesempatan yang langka, terutama bagi sahabat-sahabat kita yang karena keadaan ekonominya terpaksa harus tinggal di jalan. Komunitas Sant’Egidio menyikapi kondisi ini dengan mengadakan acara berbuka puasa bersama sebagai bentuk kasih dan dalam semangat berbagi, terutama pada bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim, bulan yang sering disebut bulan suci, masa untuk lebih mendekatkan diri pada Allah Yang Maha Kuasa.
“Bersyukur atas Indahnya Persaudaraan dalam Perbedaan”, merupakan tema yang diusung untuk acara Buka Puasa tahun 2014 yang diadakan Komunitas Sant’Egidio Jakarta, Indonesia. Bertempat di Aula Siti Mariam, Paroki Santo Andreas, Kedoya, Jakarta Barat, 632 orang sahabat yang dilayani Komunitas Sant’Egidio Jakarta yang terdiri dari anak-anak Sekolah Damai dan sahabat-sahabat jalanan yang diundang secara pribadi, berkumpul dalam suasana keakraban dan kekeluargaan pada hari Minggu 20 Juli 2014.
Ketika suara azan Magrib berkumandang, suasana haru terasa ketika para sahabat jalanan dan anak-anak Sekolah Damai diberikan kesempatan untuk melakukan sholat berjamaah. Hal yang sulit dilakukan terutama oleh mereka yang selama ini tinggal di jalan.
Setelah sholat acara dilanjutkan dengan makan bersama dalam suasana gembira diiringi musik dan lagu-lagu nuansa islami. “Saya senang sekali karena setiap tahun dapat berbuka puasa bersama. Terima kasih selalu ingat pada kami”, tutur Pak Sutrisno, sahabat jalanan yang berteduh di depan toko di daerah Petojo.
Saat pulang, masing-masing undangan mendapatkan bingkisan berupa makanan dan minuman. Semua merasa gembira, baik para sahabat yang dilayani dan yang melayani. Para wanita yang tergabung dalam kelompok Wanita Katolik Republik Indonesia yang kali ini ikut serta dalam acara buka puasa Komunitas Sant’Egidio, mengungkapkan kebahagiaan mereka dan berterima kasih karena dapat mengambil bagian dalam acara ini, dan sungguh dapat merasakan kata-kata Yesus, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”.
|