Yang terhormat Sekretaris Jenderal,
selamat datang di Sant’Egidio! Ini merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan dapat menyambut Anda di rumah kami setelah bertahun-tahun kerjasama ketat dan secara aktif bersama PBB bagi Damai, bagi Penyambutan para pengungsi dan pendatang, bagi Perkembangan bangsa-bangsa. Anda dapat melihat pertama kalinya, tempat di mana pekerjaan bagi perdamaian di Mozambik, di Burundi, di Guinee dan juga di negara-negara lain dapat dikembangkan.
Kita melakukan penyambutan ini di Sidang Khas, yaitu karena ada sebuah PBB kecil terkumpul di Roma yang diwakili dari orang orang ini: mereka yang karena berbagai alasan terpaksa meninggalkan tanah airnya. Para imigran merupakan sebuah “tanda dalam zaman” seperti yang Yesus akan mengatakan. Kita wajib berpandang bersama-sama pada “tanda dalam zaman” ini – seperti isu “imigrasi”. Karena kita butuh mengerti bagaimana dapat menjadikan lebih manusiawi fenomena tersebut, bagaimana menyelamatkan hidup orang yang tinggal dalam situasi bahaya dalam perang, cuaca kekeringan, akibat dari perkembangan yang tidak berkelanjutan. Kita harus menjelaskan kepada rakyat kita bahwa Penyambutan adalah sebuah kewajiban dan kesempatan. PBB melalui beberapa instansi, dan juga bersama-sama terutama dengan UNCHR yang mempunyai peran penting yang menyuarakan hati nurani setingkat dunia.
Sant’Egidio sudah lebih dari 30 thn berjuang di garis depan, dan melakukan aksi solidaritas bagi para imigran dan pengungsi sebagai hakikat dari komitmen ini, umpamanya: membuat lebih kondusif pengurusan dokumen–dokumen yang dibutuhkan dari kantor wilayah, berkerja dalam langkah integrasi dengan mengajar mulai dari bahasa, sekolah dan mewujudkan sebuah gerakan damai yaitu dipanggil: “Bangsa Damai”. Gerakan ini berada disetiap kota di Eropa dan menunjukkan realitas damai dan pengalaman koeksiistensi. Beberapa wakil dari gerakan ini berada di sini bersama Anda.
Di Eropa pada bulan–bulan akhir ini, seperti sudah diketaui oleh Anda, semakin meningkat fenomena solidaritas terhadap para pengungsi, dan fenomena ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah tanda harapan dan sungguh-sungguh menjadi ketakjuban dalam sejarah. Kecenderungan ini perlu disemangati dan didukung. Gambar–gambar tentang tragedi para pengungsi telah mengguncangkan banyak warga-warga eropa: dari pulau Lampedusa ke Kos, dari tengah jalan di Austria sampai pagar tinggi di Ceuta dan Melilla, dari Calis sampai pagar di Hungaria. Ini adalah waktu untuk menyambut, untuk integrasi, dan ini adalah saat yang tepat dan kami ingin mendukung! Kami hendak berpandang dalam penderitaan dan harapan bagi manusia, laki-laki dan perempuan, anak-anak yang sedang mencari hidup baru. Dan segala hal ini akan menjadi tanda bukti atas kemampuan komunitas-komunitas kami dalam mempromosikan budaya yang manusiawi secara otentik, dan juga seperti dikatakan Paus Fransiskus ini merupakan..”Demikian budaya penyambutan dan solidaritas, dan tidak ada seorangpun yang akan dianggap tidak berguna, melenceng atau sampah”
“Perang adalah ibu segala kemiskinan” ujar Prof. Andrea Riccardi. Kita telah melihat, mengenal dan mengalami konsekuensi parah dari perang dalam hidup segala bangsa. Anda mewakili instansi tertinggi di dunia bagi perdamaian, dan juga oleh karena komitmen Anda bagi reformasi dalam struktur PBB
Kita ingin menyatakan ulang pada hari ini kepada Anda, komitmen kami “sampai titik darah penghabisan” bagi damai dan resolusi konflik. Kami tetap berada di sebelah PBB, dengan tenaga miskin kami, dengan gairah kami, iman kami dan pengalaman kemanusiaan kami. Kami sudah melihat terlalu banyak bangsa bangsa menderita akibat perang. Penderitaan ini telah menyentuh dan mengguncangkan kami. Ini adalah waktu untuk bekerja bagi damai, juga melalui dialog di antara agama, karena ini adalah waktunya bagi perkembangan. Dunia – oleh karena PBB - sejak dari bulan september sudah memiliki agenda baru tentang perkembangan global: yaitu tujuan-tujuan perkembangan berkelanjutan, yang akan berlaku pada 15 thn berikutnya ke depan, didirikan di sebelah 17 objektif terdasar dari tujuan mengakhiri kemiskinan, promosikan kesejahteraan para penduduk dan melindungi lingkungan. Ini merupakan – seperti dapat dibaca dibahannya “visi mutlak yang berambisi dan transformasi". Ini adalah perkataan yang sangat penting dan penuh komitmen dalam zaman yang seperti sekarang ini ditandai dari kekurangan visi masa depan. Anda, Bpk Sekretaris Jenderal, telah mendefinisi hal ini “Agenda para orang banyak”. Kami mendukung anda untuk merealisikan Terima kasih!
|