change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
25 September 2012 | ROMA, ITALIA

Seruan terhadap pengorbanan Syiria oleh Mar Gregorius Ibrahim, Uskup Metropolitan Ortodoks di Aleppo:

"Lakukan sesuatu untuk Syiria, ciptakan sesuatu untuk menghentikan bencana ini. Saya berharap bahwa Komunitas Sant'Egidio bisa berhasil ketika komunitas lain telah gagal: menghasilkan pembicaraan langsung antara pihak oposisi dan pemerintah untuk mengakhiri penghancuran." Satu jawaban dari Komunitas Sant'Egidio

 
versi cetak

Mar Gregorius Ibrahim adalah salah satu uskup yang tetap tinggal bersama dengan umatnya di Aleppo selama perang dan serangan. Beliau merupakan sahabat lama dan dekat dengan Komunitas Sant'Egidio. Beliau telah bersama kita melalui perjalanan panjang "Semangat Asisi", selama seperempat abad jalinan dialog kaum beriman, antaragama, menciptakan kembali, tiap kali, kemampuan untuk hidup bersama. Bahkan selama peperangan. Perang di Bosnia, perang di Mozambique yang sudah menandatangani perjanjian damai tepatnya dua puluh tahun lalu di Roma pada tanggal 4 Oktober. Aleppo, bersama Beliau dan umatnya, sampai 3 bulan lalu masih merupakan satu tempat hidup berdampingan dan keramahan. Bahkan mendekati jumlah pengungsi Irak 50000.

Seruan yang diserukan oleh Mar Gregorius Ibrahim di Il Corriere della Sera, melalui Antonio Ferrari, menggemakan para uskup dan pendeta dari denomiasi Kristen yang berbeda yang telah meninggalkan Homs bersama dengan hampir 100.000 umat Kristen. Seruan tersebut berkumandang perihal keprihatinan dan kondidi buruk jutaan warga Syiria. Satu alternatif harus ditemukan untuk perang Syiria, satu tempat ketika bisa pergi ke luar rumah dengan aman telah menjadi sebuah impian, satu tempat yang menjadi tempat berbahaya bagi hidup bersama dan martabat manusia, dan juga membahayakan integritas kebangsaan.

Komunitas Sant'Egidio merasakan penderitaan penduduk Syiria. Bersama dengan pastor-pastor Fransiskan dan Yesuit, Komunitas telah meluncurkan rencana bantuan bagi korban-korban dan mereka yang terusir di dalam negara mereka. Di Lebanon, diantara para pengungsi yang berasal dari berbagai tempat, satu rencana bantuan telah diperbesar untuk membantu 600 keluarga di Beirut, 400 keluarga pengungsi di Bekaa Timur dan 200 keluarga di Bekaa Utara: pasokan makanan dan kesehatan seperti pula pembukaan dua sekolah bagi sekitar seribu anak-anak.

Komunitas Sant'Egidio menawarkan kesempatan kepada perwakilan-perwakilan oposisi Syiria untuk bertemu di Roma untuk membuat sebuah konsep platform gabungan. Dengan seruan Roma, sebelas gerakan politik dan sosial merekomendasikan serangkaian solusi politik bagi krisis Syiria. Seruan Roma terus bergema. Gerakan lainnya dan kekuatan politik Syria telah menunjukan dalam beberapa minggu terakhir keputusan untuk memperkuat permintaan bagi satu solusi politik dan mengakhiri kekerasan dan perang. Beberapa orang beresiko kehilangan nyawanya. Seperti Abdulaziz al-Khayer yang diculik minggu lalu dalam keadaan misterius di jalan menuju bandara di Damaskus. Sementara PBB melaporkan pelanggaran HAM dan kekerasan yang tak bisa dibenarkan dilakukan oleh kedua pihak dan sementara utusan PBB dan Liga Arab, Brahmini, telah melakukan kontak dengan pihak yang berbeda, Komunitas Sant'Egidio mendukung usaha setiap orang dalam menciptakan masa depan demokrasi Syiria dan pengakhiran segera terhadap kekerasan: satu jalan keluar politik dan non-militer yang mengejutkan dari eskalasi saat ini.

Komunitas Sant'Egidio menegaskan kemauan, prakasa dan upaya untuk mencapai, sesegera mungkin, satu gencatan senjata segera yang memungkinkan dimulainya dialog nasional antara tokoh-tokoh utama yang terlibat dalam krisis.
Baca lebih jauh:

Syria: from the oppositions gathered in Sant'Egidio an appeal for a political solution


 

Piazza di S.Egidio 3/a – 00153 Roma - Tel 39.06585661  -  Fax 39.065883625

www.santegidio.org   Email – [email protected]


 JUGA MEMBACA
• BERITA
30 Januari 2018

Pagi ini telah tiba di Roma melalui Koridor Kemanusiaan yang pertama di tahun 2018 dari Syria: Jalan Harapan

IT | ID
25 Januari 2018
ROMA, ITALIA

Afrika Tengah, Presiden Touadera di Sant'Egidio: Proses Damai Berlanjut, telah dimulai fase baru gencatan senjata.

IT | ES | DE | FR | PT | CA | ID
20 November 2017

Banyak meja perjamuan disiapkan untuk orang miskin di Hari Orang miskin Sedunia

IT | ES | DE | NL | ID
9 Oktober 2017
ROMA, ITALIA

Presiden Jerman Steinmeier mengunjungi Komunitas Sant’Egidio: “jadikan dunia tempat yang damai”

IT | EN | DE | ID
5 Oktober 2017

5 Oktober, Hari Guru Sedunia 2017: Biarkan semua orang pergi ke sekolah ... bahasa, budaya, dan kedamaian!

IT | EN | ID
4 Oktober 2017

25 Tahun Perdamaian di Mozambik: Sejarah satu Negara Keluar dari Perang dan Kemiskinan

IT | EN | ES | DE | PT | ID
semua berita
• RELEASE
27 Februari 2018
Avvenire

Cei. Atterrati a Roma 113 profughi. «La cooperazione fra istituzioni fa miracoli»

26 Februari 2018
Roma sette

Congo e Sud Sudan, Gnavi: «La liberazione ha il nome di Gesù»

25 Februari 2018
Domradio.de

"Gräben zuschütten"

25 Februari 2018
kathpress

Kardinal Marx fordert mehr Engagement für Einheit der Menschen

25 Februari 2018

„Gräben zuschütten, Spaltungen überwinden“

24 Februari 2018
Domradio.de

Im Dienst der karitativen Arbeit

keseluruhan tinjauan pers
• DOKUMEN

''Entente de Sant'Egidio'': Political Agreement for Peace in the Central African Republic

Libya: The humanitarian agreement for the region of Fezzan, signed at Sant'Egidio on June 16th 2016 (Arabic text)

semua dokumen