change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
24 Oktober 2013 | RAWALPINDI, PAKISTAN

Kami mendukung hak atas pendidikan bagi anak perempuan Pakistan dengan adopsi jarak jauh

 
versi cetak

Di Pakistan, ada sekitar 25 juta anak usia sekolah baik laki-laki dan perempuan yang tidak bersekolah, dan hanya 32 % perempuan bisa membaca dan menulis. Situasi pendidikan yang serius di negara ini, khususnya pendidikan bagi kaum perempuan, telah mendapatkan perhatian, terima kasih kasih atas cerita Malala Yousafzai, seorang remaja yang telah memulai berjuang bagi hak atas pendidikan bagi teman sebayanya yang hidup di Lembah Swat.

Komunitas Sant'Egidio mendukung komitmen ini dan bergerak dengan sudut pandang yang sama. Telah ada program adopsi jarak jauh yang aktif untuk mendukung Sekolah Santo Fransiskus di Rawalpindi, di wilayah Punjab, sejak tahun 2006.

Sekolah tersebut menerima sekitar 1.500 pelajar baik laki-laki dan perempuan dari wilayah termiskin di kota tersebut. Banyak dari antara mereka adalah orang-orang Kristen, minoritas yang paling didiskriminasi di negara tersebut. Sekolah Santo Fransiskus memiliki tingkatan sekolah dasar, menengah, dan atas. banyak pelajar, setelah menyelesaikan tahun ke-10, kemudian melanjutkan ke universitas sampai mereka lulus dengan memuaskan.

Para pelajar yang didukung oleh adopsi jarak jauh kebanyakan adalah perempuan, seperti Sahrish, yang menyelesaikan tahun terakhirnya di SMA dengan komitmen tinggi. Dia merupakan perempuan satu-satunya di keluarganya yang bisa membaca dan menulis. Impiannya adalah menjadi seorang guru. Hal ini merupakan mimpi kebanyakan anak gadis di Pakistan, yang seperti Malala melawan untuk masa depan yang berbeda, satu impian yang nampaknya tidak terlalu jauh karena, seperti sudah dikatakan oleh Malala sendiri di PBB beberapa bulan lalu, "buku dan pena merupakan senjata yang paling ampuh."

Seorang guru, sebuah pena dan buku dapat membuat perbedaan dan perubahan dunia. Pendidikan merupakan satu-satunya solusi bagi sakitnya dunia. Pendidikan akan dapat menyelamatkan dunia.

 
   
   

 JUGA MEMBACA
• BERITA
5 Oktober 2017

5 Oktober, Hari Guru Sedunia 2017: Biarkan semua orang pergi ke sekolah ... bahasa, budaya, dan kedamaian!

IT | EN | ID
20 Desember 2016
FAISALABAD, PAKISTAN

Komunitas Sant'Egidio di Pakistan mendapatkan penghargaan dari menteri Hak Asasi Manusia karena komitmennya bagi orang miskin

IT | EN | DE | FR | PT | NL | ID
5 Oktober 2016

5 Oktober, Hari Guru Sedunia: Semua ke Sekolah…..Damai!

IT | EN | ES | DE | PT | RU | ID | HU
30 Juli 2016
MANILA, FILIPINA

Di Manila, Tahun Kerahiman Ilahi untuk Anak-anak dan Remaja bersama Komunitas Sant’Egidio

IT | EN | ES | DE | FR | PT | ID
29 Maret 2016
ROMA, ITALIA

Doa bagi para korban dan untuk perdamaian di Lahore, Pakistan

IT | EN | DE | PT | ID
23 November 2015
PAKISTAN

Kunjungan Andrea Riccardi di Pakistan - Photogallery

EN | ES | DE | FR | PT | NL | RU | ID | PL | HU | ZH | SQ | UK
semua berita
• RELEASE
9 Desember 2017
Il Secolo XIX

Migranti e studenti volontari per il Rigiocattolo

2 Desember 2017
Avvenire

Unicef. Bimbi e donne: l'Aids non è uguale per tutti

30 Agustus 2017
Main-Post

Inklusives Projekt: Ein Kunstwerk blickt auf Traumwolken

21 Agustus 2017
La Repubblica - Ed. Roma

A Rocca di Papa l'estate di studio per i bambini rom

27 Juli 2017
Il Mattino di Padova

Un'estate da volontari per diventare grandi

27 Juli 2017
La Stampa

Così si salvano i bimbi invisibili

keseluruhan tinjauan pers
• ACARA
7 Desember 2017 | GENOA, ITALIA

Presentazione del libro ''Alla Scuola della Pace'' a Genova

SEMUA PERTEMUAN DOA UNTUK DAMAI
• ADA HUKUMAN MATI
25 Maret 2015
PAKISTAN

PAKISTAN: sospesa l'esecuzione di un condannato a morte minorenne

tidak ada hukuman mati
• DOKUMEN
Comunità di Sant'Egidio

La mensa per i poveri di Via Dandolo

Saluto del Presidente Mario Monti

Bambini e ragazzi di origine straniera per una legge sulla cittadinanza nell’interesse del Paese

semua dokumen