Satu rancangan wakil presiden Binay untuk pertunjukan teater "Aawitan Kita" di Universitas Makati tanggal 12 April 2013 lalu, menunjukkan gagasan-gagasan positif dalam mengekplorasi nilai-nilai tradisional kaum lansia terhadap persahabatan, pacaran, dan pernikahan. Pertunjukkan ini merupakan pertunjukkan teater bulanan di Kota Makati yang memberikan para lansia untuk menyaksikan pertunjukan musik dan budaya secara cuma-cuma. Hal ini merupakan prakarsa yang juga disebarkan di seluruh kota dan desa untuk membantu memerangi jumlah para lansia yang merasa kesepian dan menciptakan suasana kegembiraan dengan menghabiskan waktu dengan kegiatan bulanan cuma-cuma yang juga membantu generasi muda menganut nilai-nilai luhur masa lalu.
Pertunjukan ini dihadiri oleh ratusan warga lansia dan kaum muda Komunitas Sant'Egidio, dengan undangan dari Mr. Emmanuel Villafuerte- Perwakilan daerah Komisi nasional Anti-Kemiskinan- kami telah mendapatkan kembali kesadaran dalam bentuk rasa tanggung jawab yang menempatkan kaum lansia sebagai pemegang peranan utama dalam proposal ini. Tahun-tahun pertemuan dengan para lansia telah memberikan sumbangsih akan kesadaran suatu masyarakat yang lebih manusiawi. Satu kebutuhan untuk "rekonsiliasi" antara generasi berbeda: kaum muda dan dewasa memerlukan kaum lansia dan begitu juga sebaliknya. Satu masyarakat tempat kaum lansia diperlakukan secara manusiawi. Untuk alasan inilah, Komunitas Sant'Egidio melibatkan kaum muda dalam pertemuan dengan para lansia, dengan kunjungan-kunjungan ke panti jompo selama beberapa tahun terakhir. Sebenarnya, kaum lansia bisa membantu cara melihat kehidupan, cara kita berpikir dan cara kita memandang usia tua. Bahwa kehidupan lansia itu merupakan kehidupan yang kaya akan nilai dan penuh inspirasi yang harus dipertimbangkan oleh kaum muda kerkenaan dengan makna sejati kasih, persahabatan, dan makna kehidupan.
School of Peace in Karangalan (Cainta, Rizal)
It was a year ago, after the Visit of Marco Impagliazzo, President of Community of Sant’Egidio when the School of peace started. Celebrating the first year of the School for Peace, second place of service for the children of Sant’Egidio Community in the town of Rizal which opened last year of May 12, 2012. Youth who also used to be one of the choir groups in the village are involved in educating and building friendship with the little children of poor families in the village. YMM Friends in their years of being enthusiastic with the life of the community have started the weekly meetings in the chapel of Our Mother of Perpetual Help for the School of Peace. Spending time for the children for weekly activity, educational support, feeding and fundraising efforts to raise money to provide the kids with needed supplies & materials. Now, we have two School of Peace in the province of Rizal: Antipolo City (Muntindilaw Village which is formerly part of Cainta, Rizal) and Karangalan Village in Cainta, Rizal.
|