change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
21 Juni 2013 | ROMA, ITALIA

"Berkumpul untuk mengenang, sehingga mereka yang tewas dalam perjalanan mereka menuju harapan tidak akan dilupakan."

Doa vigili bersama Komunitas Sant'Egidio untuk memperingati hari pengungsi: Kartu ucapan. Vegliò, peserta, data, nama-nama, dan kisah tentang mereka yang kehilangan nyawanya.

 
versi cetak

Nama dan kisah-kisah, sering diabaikan atau dilupakan, bergaung di Basilika Santa Maria Travestere.

Miriam, seorang wanita hamil warga Suriah beserta dua orang anaknya Ghiorghis and Mansour, tenggelam pada saat berusaha mencapai Pulau Lesbos Yunani dari Turki pada tanggal 22 Maret 2013. Mohammed Mustafa dan Saadia, dan banyak lainnya yang namanya tidak dikenal tewas bersama mereka. Qurban dan Musa, yang tergencet truk di atas Fery dari Patras ke Ancona pada 23 Juni 2012.


Juga Aziz seorang warga Suriah yang tewas kedinginan di perbatasan Turki dan Bulgaria tanggal 21 Desember 2012; Issa dan Anwar yang tenggelam di lepas pantai Aegean beserta 59 orang Suriah lainnya dan pengungsi Palestina, termasuk 28 anak-anak dan tiga orang bayi yang baru lahir dalam perahu yang penuh sesak.

 Mereka ini hanya merupakan sedikit korban dalam perjalanan menuju Eropa. Bagi mereka, Komunitas Sant'Egidio bersama dengan Asosiasi Pusat Astalli, Karitas Italia, Yayasan Migran, Federasi Gereja Evangelis dan ACLI telah mengorganisasikan satu doa vigili dalam hari pengungsi internasional.

Kardinal Antonio Maria Veglio, Presiden Dewan Kepausan untuk pelayanan Pastoran dan Migran dan orang-orang pengembara, mengatakan dalam homilinya dengan mengutip pernyataan Paus Fransiskus, bahwa tragedi ini tidak bisa dianggap sebagai hal "normal", kematian begitu banyak orang tidak dimuat dalam berita" dan mengingatkan para pemirsa bahwa "Kita dipanggil bukan hanya untuk mengingat, tetapi untuk bertindak."
 
TEKS KESELURUHAN (IT)

 

Sementara jemaat bergabung dalam paduan suara yang berasal dari berbagai komunitas imigran, nama-nama dan kisah-kisah dibacakan dan lilin-lilin dinyalakan.

Hal itu merupakan kenangan yang tepat dan personal, tindakan pertama. Hal tersebut meminta dunia kita untuk berhenti sejenak dan mengingat mereka yang kehilangan nyawanya dalam usaha untuk mencari masa depan yang lebih manusiawi bagi diri mereka dan bagi anak-anak mereka.
While the congregation joins the singing of the choirs of the various immigrant communities, the names and stories
are read and candles are lit.

 

Dari kenangan bersama ini kemudian muncul seruan kepada pemerintah dan kepada Komunitas Eropa untuk membuat segala upaya agar bisa melindungi para pengungsi dan menjaga kehidupan dan martabat para migran, dimulai dengan pembukaan koridor kemanusiaan dan pusat penampungan Eropa di Lampedusa.

 

Peserta:


Uskup Siluan - Keuskupan Ortodok Rumania di Italia
Uskup Agung David Moxon - Direktur Pusat Anglikan - Roma Pastor Antonio Adamo - Gembala Valdese
Pastor Peter Balleis - Direktur Internasional JRS
Don Francesco Chen - Pastor Katolik Cina
Abba Gebremariam - Pastor Ortodok Ethiopia
P. Mehari Habtay Ghebremedhin - Pastor Katolik Eritrea
Pendeta Dana Inglese - Gereja Anglikan Roma
Mgr. Marco Gnavi - Komunitas Sant'Egidio
Pastor Iurie Hincu - Pastor Ortodok Moldova
Pastor Samuel Kpoti - Pastor Reformasi
Pastor Giovanni La Manna - Astalli Center JRS Italia
Pastor Robert Mgbekyrike - Pendeta komunitas Nigeria
Mgr. Giancarlo Perego - Yayasan Migran
Mgr. Francesco Soddu - Karitas Italia
Don Francesco Tedeschi - Komunitas Sant'Egidio
Don Mosè Zerai – Habeshia Agency

 


 

 



Paduan suara dari Komunitas Katolik Kongo, kelompok rohani Amerika Latin, Komunitas Ortodok Ethiopia, Komunitas Sant'Egidio, Komunitas Katolik Nigeria, Komunitas Gereja Ortodok Moldova, Komunitas Ortodok Rumania dan komunitas warga Filipina.

  



 JUGA MEMBACA
• BERITA
5 Februari 2018

MEDIATOR ANTARBUDAYA, FAKTOR INTEGRASI DALAM SEBUAH MASYARAKAT YANG PLURAL: HARI INI PENYERAHAN DIPLOMA

IT | ID
30 Januari 2018
PARIS, PERANCIS

Bienvenue! Selamat Datang di Paris bagi 40 pengungsi Suriah melalui Koridor Kemanusiaan

IT | ES | DE | FR | CA | ID
16 Juni 2015

Keadaan darurat yang berubah menjadi sambutan. Curahan solidaritas bagi para pengungsi di Italia. Tindakan Sant'Egidio berlipat ganda

IT | EN | FR | ID
3 Maret 2014
CATANIA, ITALIA

Imigrasi, Integrasi, Kaum Muda, Paus Fransiskus: didiskusikan bersama Andrea Riccardi

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
25 November 2013
ROMA, ITALIA

Belajar, Integrasi, Persahabatan: Sekolah bahasa dan budaya Italia milik Komunitas Sant’Egidio sekarang telah berumur 30 tahun

IT | EN | FR | PT | RU | ID
25 Oktober 2013
ITALIA

"Posisi Eropa untuk urusan imigrasi sudah tepat, tetapi pemerintah harus ikut campur saat ini"

IT | EN | ES | FR | PT | RU | ID
semua berita
• RELEASE
8 Februari 2018
SIR

Migrazioni: Pompei (Comunità Sant’Egidio), “nuove modalità di ingresso in Italia più flessibili ed efficienti”

30 November 2017
Corriere della Sera

Andrea Riccardi: Europa e giovani migranti, il futuro va creato in Africa

20 Oktober 2017
OnuItalia

Migrazioni: Europarlamento, per Sant’Egidio positiva la riforma di Dublino

19 Oktober 2017
La Croix

Migrants: « le pape François appelle les politiques à sortir du cynisme ». Entretien avec Marco Impagliazzo

19 Oktober 2017
Famiglia Cristiana

Andrea Riccardi: La fede dei popoli è il futuro di tutti

17 Oktober 2017
La Voce

25 anni di azione in solidarietà

semua rilis pers
• DOKUMEN

L'omelia di Mons. Marco Gnavi alla preghiera Morire di Speranza, in memoria dei profughi morti nei viaggi verso l'Europa

Comunità di Sant'Egidio

Cinque proposte sull’immigrazione

Appello al Parlamento ungherese sui profughi e i minori richiedenti asilo

Omelia di S.E. Card. Antonio Maria Vegliò alla preghiera "Morire di Speranza". Lampedusa 3 ottobre 2014

Omelia di S.E. Card. Vegliò durante la preghiera "Morire di speranza"

Nomi e storie delle persone ricordate durante la preghiera "Morire di speranza". Roma 22 giugno 2014

semua dokumen

FOTO

1351 kunjungan

1338 kunjungan

1381 kunjungan

1436 kunjungan

1422 kunjungan
semua media terkait
LEBIH