|
Support the Community |
|
|||||||||
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Lilongwe (Malawi) : Hasil dari konferensi Internasional tentang pelayanan kepada para lansia di Afrika: diskusi dan proposal Pelaksanaan Konferensi Internasional “Para lansia di Afrika : meningkatkan rasa kepekaan bangsa” pada tanggal 2 dan 3 Juni di Lilongwe, Malawi telah berakhir. Acara ini, yang merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Afrika telah menarik perhatian media massa, yang secara luas melaporkan acara tersebut.
Pada empat sesi dalam konferensi tersebut, para pembicara baik dari dunia internasional maupun dari Malawi bergantian berbicara dan juga memberikan kesempatan untuk melakukan sesi diskusi. Diskusi yang dilakukan berpusat pada bagaimana memperbaiki kehidupan dari para lansia di Afrika. Diskusi ini memberikan beberapa pandangan mengenai: semakin bertambahnya jumlah lansia di Afrika, kesulitan kondisi hidup dari para lansia yang seringkali tidak mampu lagi bekerja, tidak menerima tunjangan pensiun dan seringkali bahkan tidak memiliki cukup makanan untuk hidup. Bertambahnya jumlah lansia yang tinggal sendiri, dimana banyak dari antara mereka juga harus merawat cucu mereka yang menjadi yatim piatu karena penyakit AIDS. Banyak juga kejadian-kejadian kekerasan yang menimpa para lansia tersebut. Para peserta terutama merasa sangat tertarik terhadap pelayanan bagi lansia yang dilakukan oleh Komunitas Sant’Egidio di Afrika, yang mengutamakan hubungan persahabatan antara kaum muda dan para lansia.Dalam pelayanan tersebut jelas muncul suatu keinginan untuk menciptakan suatu model pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dari mereka yang paling lemah. Yang terutama ditekankan adalah mengenai keuntungan dari rumah perawatan para lansia (home care) yang dikembangkan di beberapa negara Eropa dibandingkan dengan trend panti jompo yang semakin luas berkembang. Selain itu, dalam konferensi ini juga dihasilkan suatu piagam berisi hak-hak pada lansia, yang menyatakan akan pentingnya diadakan rumah perawatan dan juga pemberian bantuan agar para lansia tersebut dapat menjalani suatu kehidupan yang bermartabat. Pada akhir dari konferensi tersebut, para peserta setuju untuk melakukan kembali acara yang sama pada tahun mendatang agar mereka dapat terus bekerja sama, baik bangsa Afrika dan juga Eropa, untuk masa depan para lansia.
|
|