Tanggal 23 Desember, Presiden Negara Republik Italia, Giorgio Napolitano mengunjungi Komunitas Sant'Egidio di Trastevere. Ini merupakan pertemuan Natal bersama dengan dewan presidential Komunitas dan juga berbagai kelompok yang disebut sebagai PBB trastevere.
Presiden disambut oleh pendiri Komunitas, Prof. Andrea Riccardi dan juga oleh presiden Komunitas, Prof. Marco Impagliazzo, terdapat juga orang gypsi dan Sinti yang juga menyatakan tentang keinginan mereka untuk meninggalkan keadaan darurat mereka (rumah tinggal dan kehidupan sosial). Mereka juga berbicara tentang usaha yang telah mereka lakukan untuk memperoleh suatu status hukum. Napolitano juga bertemu dengan sekelompok orang cacat yang berbicara mengenai pekerjaan yang mereka lakukan di bidang seni (dengan diadakannya pameran "Abbasso il Grigio") dan juga mengenai usaha yang dilakukan bersama dengan "Trattoria degli Amici" , sebuah rumah makan di Trastevere yang diadakan oleh Komunitas Sant'Egidio bersama dengan sekelompok orang cacat. Presiden juga bertemu dengan kelompok lansia dan anak-anak: yang bercerita kepadanya mengenai kampanye yang mereka lakukan untuk meyakinkan kepada setiap orang tua tentang hak mereka untuk tetap memilih tinggal di rumah. Anak-anak juga menjelaskan kepada Presiden mengenai pekerjaan mereka untuk menolong generasi muda di Afrika.
Terdapat juga suatu saat khusus yang diperuntukkan bagi "sahabat-sahabat yang tinggal di jalan", para tunawisma, yang dapat berbicara tentang masalah mereka, harapan mereka dan juga tentang suka cita yang mereka rasakan dalam acara "Makan Siang Natal bersama dengan Komunitas Sant'Egidio. Presiden Napolitano juga bertemu dengan sekelompok kaum Imigran dari gerakan "Bangsa damai". Mereka adalah orang-orang yang belajar Bahasa Italia di Luis Massignon, Sekolah Bahasa dan Budaya Italia yang didirikan oleh Komunitas. Mempelajari bahasa merupakan langkah dari integrasi. para anak imigran bercerita kepada Presiden dengan segala kesederhanaan mereka bahwa mereka merasa sebagai orang Italia, dan terlebih lagi sebagai orang Roma. Mereka menyatakan kepada Presiden mengenai keinginan mereka untuk menjadi warga negara Italia.
Akhirnya Presiden turut menyaksikan pemutaran film "L’audacia dell’amore” (keberanian kasih) yang disutradarai oleh Maite Carpio, dan diputar dalam acara “La Storia siamo noi” - sebuah program yang diadakan oleh bidang pendidikan RAI (Televisi Italia). Film ini merupakan kisah dari Komunitas Sant'Egidio yang lahir di Roma pada tahun 1968.
Banyak tamu yang hadir dalam acara tersebut, antara lain: Renzo Gattegna, Riccardo Di Segni e Riccardo Pacifici, the Nuntio in Italy Bertello, The President of Rai Garimberti, Arrigo Levi, Giovanni Minoli.
|