Atas berita meninggalnya Ignatius Zakka I Iwas, patriakh Gereja Ortodoks Siria, Andrea Riccardi mengatakan:
“Saya atas nama seluruh Komunitas Sant’Egidio menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Ignatius Zakka I Iwas, patriakh Gereja Ortodoks Siria, satu dari Gereja Kristiani tertua. Patriakh Zakka I, yang sangat saya kenal betul merupakan seorang tokoh dialog dan pertemuan, lemah lembut dan terbuka dalam mencari hal- hal yang menyatukan, peduli atas perdamaian dan persatuan di antara Gereja-Gereja Kristiani dan ia percaya dengan teguh dalam misi agama yang besar, yang ia anggap sebagai ‘kesadaran dunia’ untuk perdamaian dan persatuan umat manusia.
Zakka I telah berpartisipasi bertahun-tahun dalam Doa Damai melalui Semangat Assisi yang diorganisir oleh Komunitas Sant’Egidio. Secara khusus, saya mengingatnya sewaktu di Milan tahun 1993, pada pertemuan Doa damai yang diorganisir Komunitas Sant’Egidio bersama dengan Kardinal Martini, (seperti yang ada di gambar) ketika ia mengatakan selama khotbahnya di Katedral saat awal pertemuan: “pengikut agama besar harus bekerja sama demi keadilan dan belas kasih supaya membuat umat manusia berbahagia”.
Bersama dengan dia, umat Gereja Ortodoks Siria mengalami perang dan kekerasan yang berlanjut di Siria yang mana Uskup Aleppo, Mar Gregorius Ibrahim diculik bulan April kemarin, juga telah kehilangan sosok bapa yang bijaksana dan seorang pemimpin yang bersemangat”.
Komunitas Sant’Egidio bergabung dalam persaudaraan dalam duka dan doa bagi umat Gereja Ortodoks Siria atas meninggalnya patriakh Gereja mereka. |